Selasa, 17 Juli 2012

princess wannabe part 1

Clap... aku membuka mata ku perlahan-lahan di hari ku yang cerah ini. Begitu ku buka mata 5 orang pembantu ku sudah berdiri didepan ku. Mereka berlima membawa tugas masing-masing. Bu minah membawa handuk untuk aku mandi, bu iyem yang membawa pakaian kotor ku,bu cici membawa baju seragam yang aku pakai, mba ine yang merapihkan kamarku dan sis lina yang membantu ku untuk berdandan. “good morning” sapa ku sambil tersenyum, mereka membalasku dengan senyuman yang tak kalah lebar dari senyuman ku. Ya begini lah kehidupan ku terlahir dari keluarga yang bisa dibilang berlebihan dengan harta. Dari kecil aku selalu dimanjakan oleh kedua orang tua ku dan sudah dari kecil aku berteman dengan mereka berlima setiap harinya. Walaupun begitu bukan berarti orang tua ku seperti yang kalian pikirkan saat ini sibuk dengan dunia sendiri. Kenyataan nya engga , aku sering sekali kumpul dengan orang tua ku untuk bercerita dan mereka tidak pernah kenal lelah walaupun sehabis pulang bekerja mereka selalu mendengarkanku. Walau pun hidupku yang sempurna seperti ini namun disekolah aku tidak mempunyai teman dekat yang ada mereka hanya berteman padaku hanya karena aku orang kaya namun sama sekali tidak ada yang mendekati ku karena tulus. Setelah selesai dengan kelima orang ini aku turun dari kamarku yang dilantai 3 untuk bertemu dengan kedua orang tua ku yang sedang menunggu di meja makan. Satu peraturan yang tidak pernah boleh dilanggar adalah sesibuk apapun kami , kami harus bertemu untuk sekedar makan pagi atau malam. “morning mom, pap” sapa ku sambil mengecup kedua pipi orang tua ku. Mereka tertawa melihat tingkah ku yang masih seperti anak kecil. “wow, what a wonderful morning here because your smile” goda papah ku. Kami berbincang-bincang ringan sampai akhirnya kita semua harus berangkat melanjutkan aktivitas kami semua. Seperti biasa aku menaiki mobil limousin yang selalu membawa ku kemana-mana. Walaupun dengan naik mobil ini cukup menarik perhatian namun aku sudah biasa dengan cara orang lain memandangku. Begini lah hidup ku dan aku tidak merasa aneh. Sampai disekolah my fanboy membukakan pintu mobil dan like a princess mereka menggelar karpet merah untuk ku. Hello aku lupa satu hal my fanboy terbentuk saat aku pertama masuk sekolah ini, bukan hanya karena aku kaya tapi karena aku juga cantik like a princess they said. “wow, you look great princess” kata salah satu fan boy ku. Aku tersenyum tersipu yang membuat mereka malah semakin tergila-gila. Seperti layaknya putri sungguhan para fanboy ku pun selalu menjadi bodyguard ku. Mereka bilang jika aku tidak ditemeni mereka bisa jadi ada seseorang jahat yang menculik ku dan aku sama sekali tidak keberatan. “aduh kenapa disini panas bnget”keluh ku sambil mengipasi diriku dengan tangan. Para fanboy ku langsung panik mereka mencari cara untuk membuat ku tidak panas. “bukan karena itu, tapi penuh banget disini jadi panas” keluh ku dan hanya satu detik setelah aku bicara para fanboy ku langsung mengusir orang2 dikelas agar mereka pergi dulu. Aku mengeluarkan jempol ku dan tersenyum kepada mereka. muka mereka langsung merah seperti udang yang membuat ku tertawa. Just maybe inilah yang membuat tidak ada yang mau menemaniku , mungkin karena tingkah ku yang seperti princess dan suka membuat pacar mereka berpaling kepada ku hanya dengan satu lirikan memebuat para perempuan disekolah ini membenciku . bahkan para senior pun yang membenci ku tidak bisa berbuat apa-apa selagi para fanboy ku menemaniku. Tiba-tiba suara langkah kaki mulai mendekat dan setelah itu terdengar suara pintu dibuka. Mata ku membelak melihat pintu, siapa yang berani melawan ku. Seorang lelaki yang cukup bisa dibilang biasa berani melanggar perintahku. Dia dengan tenang nya masuk dan duduk di bangku nya tanpa melihat kearah ku. Apa dia ga liat aku apa pikirku dalam hati. Aku melihat kerarah fanboy ku dengan muka memohon. Dan seperti nya para fanboy ku mengerti mereka bangun dan langsung menuju ke meja laki-laki itu. Dari kejauhan aku melihat kalau sepertinya laki-laki itu tidak mau bangun dan malah berdebat dengan fanboy ku. “yah, are you deaf? Gue kan nyuruh semua orang pergi” teriak ku tidak sabar Laki-laki itu melihat ku dengan tatapan ‘apa sih?’ “helow lo ga denger?” teriak ku lagi “omo princess jangan teriak nanti tenggorokan mu sakit” kata adit salah satu fanboy ku “dia nya nyebelin banget sih” kata aku sambil cemberut. Cemberut ku itu mengadung satu hal yang berarti aku sudah benarbenar kesal dan mau ga mau dan dengan cara apapun para fanboy itu harus mengusir laki-laki itu pergi. Dengan sigap para fanboy menarik tangan laki-laki itu untuk pergi. Laki-laki itu melawan namun para fanboy ku pun tidak mau kalah. “yah apa-apaan kalian!” teriak seseorang. Oh ternyata pa ipul guru sejarah yang sangat galak datang itu berarti bell sudah bunyi dan bisa terlihat anak-anak yang lain ingin segera masuk “kami mau mengusir dia karena dia membuat our princess marah” kata fanboy ku “apa? Laura?” tanya pa ipul. Aku melihat pa ipul dengan sebal, “okay,cukup semua kembali kesini” kata ku sambil dengan muka sebal. Semua kembali seperti semula anak-anak duduk dengan tertib namun pa ipul masih melihat ku dengan sangar. “apa lagi ?” tanya ku tidak sabaran “itu kenapa mereka duduk seperti itu?” tanya pa ipul. Aku melihat kanan kiri ku . tidak ada yang salah para fanboy ku memang selalu duduk seperti ini. Mereka selalu ingin duduk sebelahan dengan ku walaupun dengan cara yang maksa seperti ini. “kami tidak mau duduk terpisah, nanti princess kami di culik” kata fanboy ku membela aku. Aku tersenyum sambil memberikan blow kiss yang membuat beberapa pingsan ditempat. “okay terserah kalian “ kata pa ipul yang terlihat lelah berdebat dengan ku . aku tersenyum menang dan aku memang selalu menang kan. aku tersenyum bangga saat melewati segerombola orang-orang yang lalu lalang melihat ku seperti aku ini sebuaah putri. walaupun pada akhirnya aku benci lihat wajah-wajah para perempuan yang melihatku dengan tatapan murka. "aku haus dan cape. kita istirahat bentar yaaa" pintaku pada fanboy ku. otomatis meerka mengambilkan ku kursi dan minuman dingin. setelah menenggak beberapa kali aku pun bangun namun ketika melewati pintu seseorang langsung lewat dihadapanku yang membuat gelas plastik yang ada ditanganku melayang ke baju si empunya. "upsss..." kata ku begitu melihat jus jeruk segar nempel di baju laki-laki itu. aku mengadah ingin meminta maaf namun begitu kulihat wajah nya rasa bersalah ku berubah menjadi sebal. "ternyata kamu" kata ku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar