Senin, 12 November 2012

princess wannabe part 2

"gue ga mau minta maaf, so bisa minggir?" kata ku sambil berusaha jalan tanpa mempedulikan baju nya yang basah terkena air jeruk. laki-laki itu hanya diam menatapku . namun mukanya seperti menatap kesal . sejenak perasaan bersalah memang ada di benak ku namun aku tidak mau minta maaf pada orang yang membuat ku kesal. aku langsung jalan saat bodyguard ku menahan badan nya agar minggir sedikit. "apa minta maaf ajah susah? orang tua kamu ga ngajarin gimana anak nya minta maaf?" tanya laki-laki itu dengan keras yang membuat ku berhenti. "aku tau , tapi aku ga mau minta maaf ke kamu " jawab ku dan langsung meninggalkan kantin. 'oh god will punished me later' kataku dalam hati. pelajaran sudah berlangsung, tapi aku sama sekali tidak melihat laki-laki itu masuk kelas. aku melihat terus ke meja nya , namun meja itu masih kosong. tiba-tiba ada langkah lari dari luar dan itu berhenti tepat di depan pintu. oh, that guy! pa miso melihat laki-laki itu dengan tatapan sinis "kenapa kamu terlambat?" tanya nya "maaf pa, saya harus ngejemur seragam saya dulu. tapi kena air" jawab nya tanpa ekspersi. "masuk, lain kali hati-hati " katanya dan dia pun masuk kelas. jangan lupa sebelum masuk ke kelas dia melirik ku dulu dengan tatapan sangar nya . ohh god, please save me. hari sudah sore, aku masih digerbang sekolah menunggu pa bob menjemputku. sudah 100 kali aku menelepon tapi teleponya masih belum aktif juga. aku menelepon papa mamah, mereka sibuk dan menyuruhku menunggu atau pulang sendiri. mana ngerti aku jalan di kota ini. matahari sudah tenggelam pun pa bob belum jemput juga, aku mulai merasa capek, kaki ku serasa mati rasa dan perutku lapar. tiba-tiba dari kejauhan aku melihat segerombolan anak jalanan yang tampang nya bisa dibilang sangar. ketakutan mulai menjalar saat sedikit demi sedikit anak itu mendekat . aku pura-pura cuek dan menganggap mereka tidak ada. namun ketakutan aku benar anak-anak itu mndekat dengan senyuman nakal di wajah nya. dan bau alkohol keluar saat mereka bicara. aku mencoba menjauh dengan mundur namun stuck udah mentok tembok. anak-anak itu masih mengodain ku bahkan diantara nya ada beberapa tangan yang mencoba menyentuh ku. aku jonkok dan menenggelamkan kepala ku agar melindungin badan ku dari tangan-tangan nakal. belum sempat tangan itu sampai, ada teriakan penolong ku yang membuat mereka kabur. aku mendongak dan melihat laki-laki yang aku benci didepan ku. dia menatapku kosong . "ngapain kamu disini , kalo malem sekolah ini bahaya" tegur laki-laki itu. aku hanya menatapnya sambil menangis, ketakutan ku tadi sudah cukup menekan ku da sekarang laki-laki ini memarahiku. raut laki-laki itu berubah sat melihat ku menangis. dia mengulurkan saputangan nya kepadaku. aku mengambil saputangan dengan tangan gemetaran dan mengusap air mata . "bangun, cepet pulang sana. anak2 itu udah pergi" katanya dan dia pergi meninggalkan ku ?. aku langsung berdiri dan mengikuti nya.dia pulang dengan jalan kaki, mungkin rumahnya dekat. laki-laki itu tau aku mengikutinya dan dia berbalik belakang dengan tatapaan dingin "ngapain ikutin aku ?" tanya nya "aku ga ngikutin " jawabku singkat. akhrinya dia sampai di depan suatu rumah, rumah yang bisa di bilang cukup kecil. mungkin kosan/ kontrakan biasa dan besarnya itu ga lebih sekamar aku. dia meraba-raba pot bungan dan mengeluarkan kunci. sebelum pintunya terbuka, aku lari dan menarik tangannya untuk melihatkua. "what?" "anterin gue pulang" kataku "kenapa aku harus?" tanya dia "karena kamu harus bantu aku, aku ga tau jalan pulang" kataku sambil menangis, laki laki itu panik karena lirikan tetangga di luar yang melihatnya sebal karena membuatku menangis. "okay okay stop crying wiil you, gue anterin lo pulang tapi gue mau mandi dulu. lo masuk kedalem sebelum tetangga gue marahin gue" katanya mencoba sabar. aku pun berhenti menangis dan masuk kedalam rumah ? "duduk dimana ajah lo suka, gue mandi dulu" katanya ketus aku melihat seisi rumahnya, rumah nya simple. hanya ada kasur, meja belajar, tivi kecil, kulkas dan kamer mandi. dapurnya biasa nya ada wastapel, kompor dan alat-alat standar. aku duduk dikasur nya karena di sana ada sofa namun terlihat kurang nyaman. "how people can life in a place like this ?" pikir ku dalam hati. aku masih termenung melihat seisi rumah dan tidak sadar kalo laki-laki itu sudah selesai mandi . "ekheeeemmmm". deheman laki-laki hampir membuat ku loncat dan aku berani sumpah kalo laki-laki itu tersenyum nakal melihat ku kaget. "are you done, come on " perintah ku . "can you use a better word to request something?" tanya laki-laki itu coldly. aku menatap nya tidak percaya, baru ada orang yang membalas perintahku dan menyuruh ku menggunakan kata yang bagus untuk meminta. menarik nafas panjang aku mencoba tersenyum terpaksa "okay, bisa kah kita pulang sekarang mr..?" "andi oke" kata andi dan langsung keluar meninggalkan ku . ohhh.. i hate that person .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar